Mahkota dewa - Phaleria macrocarpa
Phaleria macrocarpa (Buah Mahkota Dewa, God's Crown, Pau) adalah pokok malar hijau yang padat, asli ke Indonesia dan Malaysia.
Pokok ini terdapat di kawasan tropika di Pulau Papua dimana yang ditanam 1,200 meter di atas paras laut.
Kegunaan/ Keistimewaan
Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) telah dilaporkan mempunyai beberapa kesan farmakologi, termasuk:
- anti-tumor/kanser
- anti-hiperglisemia
- anti-radang
- anti-cirit-birit
- anti-oksidan
- anti-virus,
- anti-bakteria dan anti-kulat
Batang dan kulit pokok telah digunakan untuk merawat pelbagai jenis penyakit kronik seperti kanser, paru-paru, dan penyakit jantung.
Daun juga mengandungi bahan-bahan yang boleh merawat mati pucuk, penyakit darah, alahan, kencing manis dan tumor/kanser.
Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa ) adalah salah satu tanaman ubat yang sudah dikenal dan semakin diminati masyarakat. Tanaman yang berasal dari Papua ini berkhasiat untuk mengobati luka, diabetes, kanker, lever, diabetes melitus, darah tinggi, beberapa penyakit kulit, dan berbagai penyakit lain.
Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri-ciri kegagalan mekanisme pengatur multifikasi dan fungsi nomeostatis lain pada organisme multiseluler. Selain satu mekanisme yang dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kanker adalah melalui mekanisme antioksidan.
Golongan senyawa kimia dalam tanaman yang berkaitan dengan aktifitas antikanker dan antioksidan antara lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, polifenol, flavonoid dan juga senyawa resin . Penelitian awal terhadap ekstrak daging buah dan kulit biji Phaleria Macrocarpa menunjukan adanya alkaloid, terpenoid, saponin dan senyawa polifenol. Kenyataan tersebut memperkuat dugaan terhadap aktifitas antikanker dan antioksidan yang ada pada tanaman selain pembuktian empiris yang telah ada. Salah satu senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak metanol daging buahnya merupakan senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan.
Antioksidan merupakan bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Bahan ini menstabilkan radikal bebas dengan melengkapkan kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan tekanan oksidatif.
Peranan antioksidan sangat penting dalam menetralkan dan menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga merusak biomolekul, seperti DNA, protein, dan lipoprotein di dalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif, seperti kanker, jantung, artritis, katarak, diabetes dan hati .
Untuk menghindari hal tersebut, dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen seperti Vitamin E, Vitamin C, komponen flavonoid, maupun obat kimiawi.
Selama ini masih banyak masyarakat yang gemar mengkonsumsi zat antioksidan yang terbuat dari bahan sintetik karena memiliki efek yang lebih cepat daripada antioksidan yang bersifat alami. Namun demikian, penggunaan obat sintetik yang berlebihan cukup mengkhawatirkan karena berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis bermaksud memberikan alternatif baru kepada masyarakat dalam penggunaan antioksidan topikal alami berupa tabir surya yang terbuat dari ekstrak daging buah mahkota dewa. Sediaan topikal ini diharapkan dapat memberikan efektivitas yang baik sebagai antioksidan karena tabir surya akan melindungi kulit dari paparan sinar UV sehingga dapat menahan frekuensi terjadinya kanker kulit.
Buah Mahkota Dewa dipercayai dapat mengobati dan mencegah penyakit kronik seperti:
- Demam Berdarah(Denggi)
- Kanser & Tumor
- Hati(Hepatetis)
- Darah Tinggi (Hipertensi)
- Stroke/Angin Ahmar
- Penyakit Jantung
- Kencing Manis/Diabetes
- Ginjal/ Cuci darah
- Keputihan
- Haid tidak lancar
- Reumatik( Sakit Sendi)
- Lemah Syahwat (wahdoo…..mahu saja Boss,)
- Gout & arthritis
- Hepatitis (Radang Hati)
- Eksim (Penyakit Kulit)
- Penyakit Lumpuh
- Kegemukan/obesiti
- Batuk
- Sesak nafas